HARLAH MUSLIMAT NU KE - 73 SANGAT LUAR BIASA MEMADATI GBK jakarta
CUPPANG BIRU- Kawasan Gelora Bung Karno, JAKARTA Pusat sejak Minggu dini hari, mulai dipenuhi oleh ribuan jemaah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang berdatangan dari berbagai daerah di Tanah Air, untuk merayakan acara Harlah NU.
"Kami berangkat dari rumah bada subuh (Sabtu)," kata Hajjah Puti (50) di depan akses masuk GBK di Senayan, Jakarta Pusat, Minggu dini hari (27/1).
Menurut jemaah yang berasal dari Madiun, Jawa Timur , dirinya berangkat bersama kelompok Simaan Al Qur'an khusus untuk mengikuti Harlah NU di GBK ini.
Hal serupa juga disebutkan oleh Elvi (47), yang menyatakan bahwa rombongannya berangkat dari Jawa Timur pada Sabtu pagi, sampai di Jakarta pada petang hari dan pertama bergerak menuju ke Masjid Istiqlal untuk berberes diri sebelum berangkat ke GBK.
Berdasarkan pantauan, rombongan jemaah Muslimat NU berasal dari berbagai daerah, dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya. Untuk masuk ke dalam arena GBK juga harus mengantri karena banyak rombongan yang datang dan masuk secara bersamaan.
Mereka semua akan mengikuti acara Harlah NU yang dimulai dengan penyelenggaraan Shalat Tahajud, Shalat Hajat, Istighotsah dan Tahlil, yang dipimpin KH Asep Syaifuddin Chalim.
Kemudian, Shalat Subuh berjamaah, 1000 Khotmil Quran Rekor Dunia Muri, dan Perdiv 999 Tarian Sufi Rekor Dunia.
Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan hadir sekitar Pukul 08.50 WIB nanti. Acara ini juga akan ada tausiyah dan sambutan dari Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
100.000 Orang Diperkirakan Hadir
Sebanyak 100 ribu anggota dan pengurus Muslimat NU diperkirakan hadir dalam acara Hari Lahir ke-73 Muslimat NU.
"Diperkirakan yang hadir bisa sampai sekitar 100.000 orang," kata salah satu seorang Banser, Sugiono, yang hadir di GBK.
Menurut dia, bila satu bus dapat memuat sekitar 50 orang, maka akan ada sekitar 2.000 bus di sekitar kawasan GBK.
Ia juga mengungkapkan, dari sekitar 100.000 orang itu berangkat dari berbagai daerah, misalnya yang berangkat dari Jawa Timur pada waktu Sabtu pagi hari, dan yang berangkat dari Jawa Tengah pada waktu Sabtu siang atau sore.
Sugiono menuturkan, acara tahajud dan doa bersama antara lain dengan harapan untuk keselamatan bangsa secara keseluruhan serta agar bencana alam dapat dijauhkan dari Indonesia.
Ini lah sebenarnya INDONESIA yang hidup dalam kerukukanan nan sejahtera.
Semoga, apa yang kita harapkan untuk indonesia, cepat terwujud .
Aaaammiiiin..
Komentar
Posting Komentar