KEJAM.!!! KH said aqil siroj dan NU difitnah begitu kejam
Cuppang Biru - KH SAID AQIL SIROJ: SELAIN NU SALAH SEMUA
Setiap agama memiliki doktrin kebenaran versinya sendiri. Entah dalam agama lain, kalau di Islam kita mengenal nash suci: Sesungguhnya agama (yang diterima) di sisi Allah hanyalah Islam.
Bagi kaum Muslimin ini tentu saja sebuah doktrin yang wajib diterima. Namun, tidak boleh teriak-teriak dengan nash suci ini untuk menghakimi pemeluk agama lain. Urusannya sudah SARA jadinya.
Selanjutnya, ketika Islam sudah diberitakan Kanjeng Nabi Muhammad terpecah menjadi puluhan golongan, maka yang diyakini benar oleh mayoritas kaum Muslimin adalah Ahlissunnah Wal Jama'ah (Aswaja).
Lagi-lagi, menjadi doktrin kebenaran ini wajib pula diterima oleh pengikut Aswaja. Namun, jangan sampai diteriakkan di luar penganut Aswaja.
Ketika mayoritas umat Islam mengaku-ngaku sebagai Aswaja, maka para Ulama Muktabar memperkenalkan definisi tegas supaya umat tidak kebingungan. Aswaja yang mana? Diperkenalkanlah istilah Ahlissunnah Wal Jama'ah An Nahdliyyah atau Aswaja ala NU.
Dari sinilah muncul penegasan kalimat kalau tidak NU berarti salah. Hal ini juga sejalan dengan penegasan Maulana Habib Lutfi Pekalongan yang intinya, jika asal Islam atau Asjawa, tidak NU-NUan, maka kita bakal remuk redam.
Pemantaban inilah yang dicari celahnya oleh para pembenci NU. Yakni dengan kesengajaan mengedit secara jahat kalimat yang diucapkan KH Said Aqil Siroj. Dari "Kalau dipegang selain NU (dianggap) salah semua" dipotong menjadi: "selain NU salah semua".
Sudah jelas fitnahnya kan?
Pada hakikatnya, penegasan ini tidak ada salahnya. Bagian dari doktrin kebenaran NU yang wajib diyakini oleh segenap warga NU. Hanya saja tidak boleh diteriak-teriakkan di luar komunitas. Akan ada banyak pihak tersakiti.
KH Said Aqil menyatakan hal ini dalam acara Doa Untuk Keselamatan Bangsa yang diselenggarakan oleh Muslimat NU, salah satu Banom NU. Jadi, tidak ada salahnya penegasan ini didoktrinkan di hadapan segenap kader NU.
Adapun ucapan ini digoreng oleh pihak tidak bertanggung jawab, dilepas dari konteks dan ruangnya, maka silakan saja dilihat siapa mereka? Dipastikan mereka adalah para pembenci KH Said Aqil Siroj dan atau pembenci NU.
Mereka adalah orang yang memang sedang mencari celah untuk menyerang NU. Karena itu, segenap warga NU jangan sampai terpengaruh.
Selalu bergandengan tangan, merapatkan barisan, dan saling mendoakan. Para pencaci maki itu hanya segelintir saja yang sesungguhnya dalang kebencian dan menghendaki NU hancur.
Selebihnya hanya korban hoax dan korban narasi kebencian yang mudah diombang-ambingkan emosinya, apalagi kalau sudah diberi narasi kebencian.
Salam cinta NU, Garuda di dadaku, Lintang Songo di hatiku...
Semoga alloh selalu menjaga NU dan para Nahdliyin. Amin
KETAHUILAH: FITNAH KALIAN KEPADA KETUM PBNU TERAMAT JAHAT...!!!
Setiap agama memiliki doktrin kebenaran versinya sendiri. Entah dalam agama lain, kalau di Islam kita mengenal nash suci: Sesungguhnya agama (yang diterima) di sisi Allah hanyalah Islam.
Bagi kaum Muslimin ini tentu saja sebuah doktrin yang wajib diterima. Namun, tidak boleh teriak-teriak dengan nash suci ini untuk menghakimi pemeluk agama lain. Urusannya sudah SARA jadinya.
Selanjutnya, ketika Islam sudah diberitakan Kanjeng Nabi Muhammad terpecah menjadi puluhan golongan, maka yang diyakini benar oleh mayoritas kaum Muslimin adalah Ahlissunnah Wal Jama'ah (Aswaja).
Lagi-lagi, menjadi doktrin kebenaran ini wajib pula diterima oleh pengikut Aswaja. Namun, jangan sampai diteriakkan di luar penganut Aswaja.
Ketika mayoritas umat Islam mengaku-ngaku sebagai Aswaja, maka para Ulama Muktabar memperkenalkan definisi tegas supaya umat tidak kebingungan. Aswaja yang mana? Diperkenalkanlah istilah Ahlissunnah Wal Jama'ah An Nahdliyyah atau Aswaja ala NU.
Dari sinilah muncul penegasan kalimat kalau tidak NU berarti salah. Hal ini juga sejalan dengan penegasan Maulana Habib Lutfi Pekalongan yang intinya, jika asal Islam atau Asjawa, tidak NU-NUan, maka kita bakal remuk redam.
Pemantaban inilah yang dicari celahnya oleh para pembenci NU. Yakni dengan kesengajaan mengedit secara jahat kalimat yang diucapkan KH Said Aqil Siroj. Dari "Kalau dipegang selain NU (dianggap) salah semua" dipotong menjadi: "selain NU salah semua".
Sudah jelas fitnahnya kan?
Pada hakikatnya, penegasan ini tidak ada salahnya. Bagian dari doktrin kebenaran NU yang wajib diyakini oleh segenap warga NU. Hanya saja tidak boleh diteriak-teriakkan di luar komunitas. Akan ada banyak pihak tersakiti.
KH Said Aqil menyatakan hal ini dalam acara Doa Untuk Keselamatan Bangsa yang diselenggarakan oleh Muslimat NU, salah satu Banom NU. Jadi, tidak ada salahnya penegasan ini didoktrinkan di hadapan segenap kader NU.
Adapun ucapan ini digoreng oleh pihak tidak bertanggung jawab, dilepas dari konteks dan ruangnya, maka silakan saja dilihat siapa mereka? Dipastikan mereka adalah para pembenci KH Said Aqil Siroj dan atau pembenci NU.
Mereka adalah orang yang memang sedang mencari celah untuk menyerang NU. Karena itu, segenap warga NU jangan sampai terpengaruh.
Selalu bergandengan tangan, merapatkan barisan, dan saling mendoakan. Para pencaci maki itu hanya segelintir saja yang sesungguhnya dalang kebencian dan menghendaki NU hancur.
Selebihnya hanya korban hoax dan korban narasi kebencian yang mudah diombang-ambingkan emosinya, apalagi kalau sudah diberi narasi kebencian.
Salam cinta NU, Garuda di dadaku, Lintang Songo di hatiku...
Semoga alloh selalu menjaga NU dan para Nahdliyin. Amin
Komentar
Posting Komentar